Perjalanan Tryout Paket B di Salatiga

Beberapa hari yang lalu aku berangkat menuju Salatiga untuk mengikuti Tryout Paket B. Sama seperti waktu mengikuti Ujian Paket A, aku mengikuti ujian tahun ini di Salatiga. Salah satu alasan nya adalah karena ada teman Ibu yang anak nya juga mau ujian paket B, jadi aku numpang daftar nya sama teman nya Ibu.

Jam Session di Rumah Sasongan
Jam Session di Rumah Sasongan

Sebenar nya aku berniat hanya akan berangkat bersama ditemani oleh Ibu, namun karena ujian nya di Salatiga dan salah satu teman terbaik adikku, Duta, dia juga ikut pergi ke Salatiga. Namun jika Duta di ajak kesian adikku yang satu lagi, Tata, jika tidak ikut maka dia juga ikut pergi.

Setelah dengar bahwa kita mau pergi, ada teman Oase Ibu yang juga pengen ikut, jadi tambah lagi Tante Mella dan kedua anak nya Husayn dan Ali. Lalu Tante Wiwiet dan Atala juga pengen ikut, lalu Atala ngajak Fattah untuk ikut juga. Akhir nya dari yang tadi niatnya cuman 2 orang jadi ada 10 orang.

Perjalanan:

Kita berangkat menuju Salatiga dari Stasiun Senen pada pukul 11 malam pada hari Sabtu dan sampai besoknya pada pukul 6 pagi di Stasiun Poncol, Semarang. Di sana kita di jemput oleh Om Reza yang tinggal di Salatiga bersama Aza. Selama berada di Salatiga, kita menginap di rumah nya Om Reza dan Tante Ade.

Tryout nya berjalan pada tanggal 29 dan 30, namun pada hari Minggu 27 ada pertemuan untuk memperjelas bagaimana tryout akan dilaksanakan dan apa saja yang akan ditest. Sayangnya, dua mata pelajaran yang ingin aku test apakah sudah bisa apa belum, IPS dan PKN, tidak ditest karena itu adalah mata pelajaran hanya untuk UN langsung dari DIKNAS.

Jadi hari pertama Tryout adalah B.Ind dan Mat sedangkan hari kedua adalah B.Ing dan IPA. Di sana aku juga bertemu dengan teman ku Raihan anak dari Tante Lea yang aku numpang daftarnya.

Selain kegiatan belajar untuk Tryout, aku pastinya main dengan teman-teman. Selama di sana sebagian besar permainan berputar pada kartu dan fisik. Kita juga berenang di Kolam Renang Muncul yang dingin sekali. Di sana juga datang banyak teman-teman dari sekitar salatiga yang juga berkunjung untuk bertemu Ibu, misalkan Om Dodik dan Bu Septi atau Om Ilik dan Tante Ririn.

Foto Bersama di rumah Tante Ade
Foto Bersama di rumah Tante Ade

Ada sebuah kejadian yang sangat terkesan karena masih terasa sampai sekarang. Ceritanya adalah karena di rumah Tante Ade sedang banyak orang, barang-barang sedang berserakan dan lumayan berantakan. Ketika mau berangkat ke Kolam Renang Muncul aku siap-siap tas dan karena masih pagi agak terburu-buru. Waktu masuk mobil aku lihat di kantong sudah tidak ada Handphone ku. Aku kira yasudah paling ketinggalan di tempatnya Tante Ade jadi aku berangkat senang-senang saja.

Setelah balik ke rumah Tante Ade aku mencoba mencari Handphone ku yang ketinggalan. Eh sampai pulang aku belum ketemu Handphone nya. Jadi selama empat hari terahkir perjalanan aku tidak ada Handphone.

Salah satu yang di bicarakan oleh Ibu dan Om Ilik adalah tentang rumah barunya Om Ilik yaitu Rumah Sasongan. Rumah nya baru jadi dan belum ditempatin sama sekali. Om Ilik lalu mengundang kita semua untuk menginap di Rumah Sasongan. Sebuah kemewahan yang sangat besar karena yang punya rumah saja belum tidur disana. Jadi pada malam terakhir kita menginap di rumah Om Ilik.

Foto Terakhir Sebelum Pulang
Foto Terakhir Sebelum Pulang

Esoknya kita berangkat dari Stasiun Poncol menuju Stasiun Senen di Jakarta pada pukul 2 siang. Perjalanan yang tadinya hanya aku dan ibu untuk ujian menjadi sebuah perjalanan 10 orang dan bertemu dengan orang-orang hebat di sekitar Salatiga-Semarang.

Related Posts