Belajar tentang ular bersama Om Riza

Kemarin pagi, aku terburu-buru bersiap untuk berangkat menuju bogor untuk ikut kegiatan OASE untuk bertemu Om Riza “Caca” Marlon. Om Caca adalah seorang fotographer alam yang sudah lebih dari 30 tahun berpetualang di seluruh Indonesia. Kami datang ke rumah Om Caca untuk mempelajari cara menjaga diri dan apa yang harus dilakukan jika bertemu dengan ular ketika sedang acara kemping ataupun hicking di alam.

Foto bersama di tempat om Caca

Rumah bagaikan taman indah

Kami berkumpul di Stasiun Bogor sekitar pukul 8:30 untuk melakukan briefing tentang om Caca dan kegiatan hari ini. Lokasi rumah om Caca tidak terlalu jauh, hanya dengan satu angkot dan berjalan kurang dari 5 menit kami sudah sampai di rumahnya.

Tempatnya rindang penuh dengan tanaman dan pohon yang indah. Ada sebuah open patio di depan rumahnya yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan berbincang. Di dalam rumahnya ada banyak sekali foto-foto binatang hasil om Caca yang di gantung di dinding dan hiasan-hiasan bertema binatang.

Hasil foto om Caca

Kami memulai acara sekitar pukul 10 dan om Caca melakukan sebuah presentasi tentang ular. Kami ditunjukan berbagai jenis ular-ular yang telah difoto oleh om Caca. Om Caca hanya melakukan pemotretan ular-ular yang ada di Indonesia karena menurutnya ular di indonesia masih banyak kok, untuk apa memotret keluar negeri.

Kata om Caca, predator ular yang paling berbahaya dan ditakuti adalah kita, manusia. Jadi asal kita tidak menggangu dan berhati-hati harusnya aman. Salah satu cara lain untuk aman dari ular yang berbahaya adalah untuk menghafalkan sekitar 30-40 spesies ular berbisa dari 300+ spesies ular yang ada di Indonesia.

Tips dari Om Caca

Tips dari om Caca untuk kami adalah untuk membawa tongkat kalau sedang berkemah. Tongkat ini bisa digunakan untuk melihat apakah ada ular di depan kita. Kalau misalkan ada ular seharusnya ularnya sudah kabur karena mereka takut pada manusia. Kalau misalkan ularnya sedang beristirahat dan tidak bergerak, kita bisa menggunakan tongkat yang ada untuk mengangkat ularnya pelan-pelan ke sisi. Jika ada ular yang sedang berjalan di depan kita, biarkan saja karena dia hanya ingin lewat.

Kalau misalkan ada yang digigit oleh ular, om Caca menyarankan untuk tidak dihisap, dibakar, maupun dipotong karena hal-hal itu berbahaya. Saran dari om Caca adalah untuk membebet lukanya seperti jika ada tangan yang patah lalu dibawa secepat mungkin ke dokter.

Ular, ular, dan ular

Selain menunjukkan cara bertahan kalau ada ular, om Caca juga menunjukan berbagai foto-foto ular yang pernah dia foto. Berbeda dengan yang aku bayangkan, ternyata Indonesia memiliki banyak sekali ular-ular yang cantik. Selain itu om Caca juga menghilangkan beberapa mitos yang suka ada tentang ular seperti ular tidak bisa melewati garis garam.

Aku sangat senang mendengarkan dan melihat foto-fotonya om Caca yang keren-keren. Sayangnya kemarin aku agak kurang sehat jadi ada beberapa info yang tidak tercatat dengan benar 😛 Terima kasih sekali om Caca, semoga aku bisa mempelajari lebih lanjut pada kesempatan berikutnya.

Related Posts