EKSPLORASI #1 – Jalan Daendels

Kemarin teman-teman dari Klub Oase berkumpul lagi setelah kemping penutupan semester di Curug Nangka dan libur selama bulan puasa. Sebenarnya acara lengkap seperti pramuka dan panahan baru dimulai bulan Agustus tapi karena para ortu ingin rapat tentang Big Trip, dimana para anak-anak yang sudah besar akan melakukan perjalanan untuk belajar dan eksplorasi tanpa orang tuanya. Ada beberapa anak-anak yang latihan futsal dan karena aku kira anak-anak akan ikut dalam rapat aku menyuruh teman-teman yang besar untuk datang.

Acara kemarin dimulai oleh tante shanty yang menceritakan apa itu Big Trip. Setelah itu kita mendengarkan cerita-cerita dari Kak Inu dan Kak Meli tentang perjalanan mereka menyusuri pulau Jawa lewat Jalan Daendels dari Anyer sampai Panarukan. Mereka menyusuri jalan ini dengan motor dan menumpang dirumah orang untuk menghemat biaya. Ada berbagai cerita yang disiapkan oleh Kak Inu dan Kak Meli namun karena waktunya terbatas, kita hanya mendengarkan beberapa. Mereka menceritakan tentang bagaimana awal mereka memulai dan kenapa, biaya dan apa yang paling memakan biaya terbesar, dan banyak lagi.

13701107_10154960589794045_3938419255437427275_o

Awal perjalanan dari Anyer sampai Panarukan ini sebenarnya adalah mimpi Kak Inu dari masa kuliah. Lalu pada tahun 2011 ketika sedang mengobrol, Kak Inu bercerita tentang mimpinya untuk menempuh dan melihat stasiun dan kantor pos yang ada di Jalan Daendels. Awalnya mereka memikirkan untuk naik kereta atau bus dan berhenti di kota-kota yang sudah ditentukan. Namun setelah menghitung harganya mahal sekali, dan tidak semua kota memiliki angkutan umum yang cukup memadai untuk mengelilingi dan mencari tempat-tempat yang ingin dilihat. Akhirnya Kak Inu dan Kak Meli memilih untuk naik motor karena lebih murah dan lebih fleksibel dari kereta atau bus.

Banyak sekali cerita-cerita yang sudah disiapkan oleh Kak Inu dan Kak Meli namun karena waktunya terbatas kita dipersilakan untuk memilih yang mana yang kita paling ingin dengarkan. Beberapa yang paling berkesan untukku adalah ketika mereka menceritakan tentang kuliner. Beberapa contoh yang berkesan adalah gulai cumi dengan kuah hitam tinta dan sebuah warung dimana mereka melukis putung rokok dengan ampas kopi. Salah satu yang lucu adalah ternyata setelah akhir perjalanan dan dihitung total biaya perjalanan, hampir setengahnya dihabiskan untuk makan, padahal sering sekali di traktir sarapan oleh para tuan rumah yang disinggahi.

Ada juga cerita ketika sedang mencari tempat untuk menginap untuk salah-satu malam dimana Kak Inu dan Kak Meli pergi ke rumah teman temannya Kak Meli, namun yang punya rumah belum datang sampai jam 8 malam, padahal mereka sudah capek. Akhirnya anaknya diberitahu dan mereka bisa beristirahat, namun ternyata kamar tidur yang mereka tempati adalah kamar anaknya yang kecil dan dia rewel maunya tidur di kamar mereka. Pada Akhirnya Kak Inu dan Kak Meli tidak dapat tidur di rumah itu. Untungnya tuan rumah adalah seorang dokter dan karena mereka berada di sebuah kompleks khusus dokter, dia menyarankan untuk tidur di rumah sakit. Mereka beristirahat di kamar salin yang mewah, lengkap dengan AC dan TV. Namun ternyata ada hal yang tidak diketahui oleh Kak Meli, yaitu ketakutan Kak Inu terhadap rumah sakit. Akhirnya untuk membuat seperti tidak tidur dirumah sakit, mereka menggelar sleeping bags di atas kasur.”

 

Posting ini adalah salah satu tugas yang diberikan oleh para orangtua untuk anak-anak. Menuliskan tentang cerita Kak Inu dan Kak Meli lalu menuliskan apa harapan dan perjalanan seperti apa sih yang ingin aku jalani. Hal yang paling utama adalah untuk melatih kemandirian, mulai dari planning hingga eksekusi. Aku tau ini hal yang sulit karena banyak yang belum terbiasa tapi aku tau pasti bisa. Yang kedua adalah belajar tentang tempat-tempat di indonesia dan menjelajahi tempat-tempat baru. Yang terakhir tentu saja adalah untuk mencicipi berbagai makanan lokal yang ada di Indonesia XD.

Related Posts