Pertemuan Kedua Paradox Board Game Club!

Festival, Keris Tanding, Patchwork, dan Saboteur adalah beberapa permain baru yang kami mainkan pada pertemuan kedua dari Paradox Board Game Club pada Minggu (4/6) kemarin.

Previously: Pertemuan Perdana Paradox Board Game Club!

Apa itu Paradox Board Game Club?

Paradox Board Game Club adalah sebuah komunitas yang sedang kami (Zaky, Kaysan dan Aku) bangun di mana semua orang bisa datang dan main board game bersama dengan seru dan aman. Kami juga ingin membuat sebuah tempat dimana anak muda bisa bersenang-senang tanpa harus menggunakan gadget.

Kami mengadakan kegiatan 2 minggu sekali pada hari Minggu mulai dari pukul 1 siang hingga 4 sore di GARASI, Buaran, Rumah Kaysan. Acara kami gratis dan bebas diikuti oleh siapa saja. Info lebih lanjut bisa dilihat di: Paradox BGC

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

Kegiatan

Acara kedua kami diadakan pada hari Minggu (4/6) kemarin. Karena beberapa halangan acaranya agak diundur dan tidak pas dua minggu setelah kegiatan perdana. Acara kali ini ada 12 peserta yang ikut untuk bermain.

Untuk pertemuan kali ini, selain permainan baru yang dikirim oleh Manikmaya, salah satu peserta, Kak Ervan, datang membawa 5-8 board game miliknya untuk dimainkan bersama. Kegiatan kali ini juga diakhiri dengan buka bersama potluck makanan yang dibawa masing masing peserta.

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

Keris Tanding

Sambil menunggu kawan-kawan yang lain datang, aku dan Kaysan memilih untuk mencoba permainan yang baru kami dapatkan, Keris Tanding. Keris Tanding adalah sebuah permainan adaptasi dari komik Indonesia “Pusaka Dewa” buatan Sweta Kartika yang diproduksi oleh Manikmaya.

Permainan ini komponen utamanya adalah kartu dan hanya ada beberapa token yang dipakai untuk menentukan perubahan pada kartu kita. Permainannya lumayan seru dan tidak memakan waktu terlalu lama jadi pas untuk permainan selingan.

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

Patchwork

Di kelompok yang lain ada Tata dan Katya yang sedang mencoba salah satu permainan yang dibawa oleh Kak Ervan, Patchwork. Patchwork adalah permainan di mana dua pemain beeradu untuk membuat kain perca yang paling bagus (dan paling banyak poinnya) di kotak 9×9. Permainannya terlihat gampang tapi di dalamnya ada banyak strategi-strategi yang perlu dipikirkan jika kita ingin menang.

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

Saboteur

Ketika sebagian besar teman-teman telah datang, kami memulai acara dengan perkenalan dan ice-breaking dengan permainan Saboteur. Saboteur adalah permainan di mana kita berperan sebagai penggali dan kita harus berusaha untuk sampai ke emas yang ada di tempat lain. Dari para penggali ini ada beberapa orang yang menjadi Saboteur, sang pengacau. Tugas dari sang saboteur adalah agar para penggali tidak sampai pada emas yang dituju.

Permainan ini sebenarnya dimainkan dalam tiga ronde namun karena ternyata satu ronde sudah sangat lama kami memilih untuk menyelesaikannya setelah ronde pertama untuk bermain permainan yang lainnya.

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

The Great Dinosaur Rush

Setelah pembukaan dan permainan ice-breaking selesai kami membagi menjadi dua grup untuk bermain permainan yang berbeda-beda. Salah satu kelompok memilih untuk bermain The Great Dinosaur Rush, sebuah permainan di mana kita bermain sebagai seorang Paleontologis dan harus berusaha membuat dinosaurus dari tulang-tulang yang kita dapatkan. Permainannya lebih kompleks dibandingkan dari yang sebelumnya kami pernah mainkan dan sangatlah seru.

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

The Festival

Kelompok yang satunya lagi memilih untuk bermain The Festival, sebuah permainan asli Indonesia yang baru beberapa minggu kemarin diterbitkan oleh Manikmaya Games. Dalam permainan ini kita bermain sebagai petualang yang ingin melihat festival-festival yang ada di seluruh Indonesia. Permainannya menggunakan berbagai token dan bidak yang keren-keren dan peraturannya sangat mudah dimengerti.

The Festival juga bisa digunakan sebagai alat belajar tentang Indonesia karena mereka menyediakan berbagai gambar yang bisa di pelajari lebih lanjut. Contohnya adalah adikku Duta yang membuat Lapbook tentang festival-festival yang dia pelajari dari permainan The Festival yang bisa dilihat di sini.

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

Bhinneka & Mashup Monster

Kelompok yang terakhir memilih untuk bermain dua permainan yang lebih ringan dan cepat, Bhinneka dan Mashup Monster, dua permainan asli Indonesia yang diterbitkan oleh Manikmaya Games. Bhinneka adalah permainan di mana kita harus bisa menebak/mengetahui dari mana asalnya antara pakaian, makanan, alat musik, maupun rumah khas dari suku-suku di Indonesia.

Sedangkan Mashup Monster adalah permainan di mana kita berusaha mencari monster dengan jumlah bentuk yang ditentukan oleh dadu. Jika tidak ada monster yang memiliki jumlah yang tepat maka kita bisa menggabungkan dua monster untuk menjadi satu monster dengan jumlah bentuk yang diperlukan. Kedua permainan ini sangatlah ringan dan mudah dimainkan untuk semua umur. Cocok sekali untuk bermain bersama keluarga.

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

Manila

Permainan terakhir sebelum kita mau berpisah adalah Manila, sebuah permainan bidding dan chance dengan berbagai elemen taktik. Kita bermain sebagai pedagang yang ingin masuk dan menjual barang kita di Manila, dan kita berusaha untuk mendapatkan uang paling banyak.Sayangnya karena waktu sudah terlalu sore dan teman-teman sudah harus pulang kami tidak sempat untuk bermain Manila secara lengkap.

Terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah datang ke acara Paradox Board Game Club yang kali ini. Sampai ketemu di pertemuan berikutnya!

[siteorigin_widget class=”SiteOrigin_Widget_Slider_Widget”][/siteorigin_widget]

Related Posts